Sabtu, 27 November 2010

Memori Manis Coco Jumbo

ahhh....ternyata kenangan di bali ketika bekerja di discotik bounty jalan legian bersama teman-teman di tahun 1998 tak pernah terlupakan. baru saja aku menemukan sebuah lagu 'coco jumbo' yang hampir tiap malam, lebih tepatnya pagi hari jam 3 menjadi lagu penutup di diskotik tersebut. memori indah tentang kebersamaan empat sekawan, aku, irul, baidlowi, dan armansyah ketika tidur berempat di sebuah kamar sempit di kos-kosannya pak nur di gang mataram dekat diskotik seketika muncul ketika mendengarkan lagu remix tersebut.

aku masih ingat betul ketika lagu ini mulai diputar, aku harus mulai menyusuri pojok-pojok lantai diskotik untuk mengumpulkan botol-botol bir dan gelas yang berserakan. hentakan musik dan sorotan lampu diskotik seolah-olah tak mengusikku karena aku harus meletakan botol-botol tersebut sebelum pulang. seringkali aku lihat bule-bule dan beberapa gigolo yang masih melantai dengan sempoyongan sambil membawa botol bir. ada juga beberapa pengunjung laki-laki dan perempuan yang hanya duduk di kursi bundar yang melingkari setiap tiang diskotik yang sangat mirip dengan sebuah perahu tersebut. memang nama bounty diambil dari sebuah nama kapal legendaris. jadi semua pelayan disebut kapten.

tak jarang aku menemukan uang ketika mengumpulkan botol-botol tersebut. pernah juga menemukan dompet berisi kartu debit visa milik bule. aku kira si pemilik baru saja kecopetan dan aku yakin dia sangat kebingungan saat itu. ahhh...kasihan juga si bule, maksud hati ingin pelesir tapi apa daya duit hilang.

beberapa kali aku juga melihat cewek bule yang pulang dengan gigolo dari bali yang sebenarnya bagi orang indonesia tidak ada yang menarik. rata-rata gigolo di diskotik tempat aku bekerja berambut merah karena mungkin sering mandi di laut atau di cat. selain itu tubuh mereka kekar-kekar tetapi pendek, jd lebih mirip seperti 'bagong.' kalau kulit bule menjadi lebih eksotik ketika serng berjemur di pantai, kulit gigolo jelas tidak merah melainkan hitam kecoklatan karena dari warna kulit sawo matang menjadi lebih hitam. tapi aku bertanya, kenapa ya bule-bule itu senang sekali sama gigolo...??? aahhhh, bodoh sekali sih bule-bule itu. kenapa ga cari orang indonesia yang kulitnya bersih putih dan berkelakuan baik.

tapi aku juga pernah mempunyai kenangan yang manis dengan cewek bule dari australia ketika bekerja di diskotik yang pemiliknya sama dengan paddy's pub yg di bom imam samudra dkk. ketika itu aku akan ulang tahun yang ke 21. seminggu sebelum ulang tahunku, datang lima bule, dua cewek dan tiga cowok dari australia. sudah menjadi sebuah keharusan atau lebih tepatnya profesionalitas bagiku untuk melayani semua tamu yang datang. tetapi kali ini aku lihat ada yang lain dari rombongan anak-anak muda ini. saat itu diskotik masih belum ramai karena baru sekitar jam 10malam. puncak keramaian diskotik sekitar jam 11-2 pagi. saat itu aku sedang membuat 'jam jar' minuman khas bounty yang terbuat dari jus jeruk dicampur dengan vodka dan gin.

benar saja, si cewek yang kelihatan lebih tua mendekat ke aku dan berbisik ditelingaku,

"temanku si cewek ini ingin mencari pacar orang indonesia. dia asyik kok."

"coba aja kamu ajak ngobrol, siapa tahu nyambung." kata si cewek berambut pirang itu tanpa sungkan-sungkan.

kontan aku yang baru keluar dari pesantren dan baru tamat kursus bahasa inggris dari pare kediri menjadi bingung dan tak tahu harus berbuat apa. tak terbersit sedikitpun dikepalaku untuk ngobrol dengan cewek yang ditawarkan kepadaku selain hanya sebatas obrolan dari seorang pelayan kepada seorang tamu. tapi kali ini dia sangat sungguh-sungguh. alamak!!!! aku harus bagaimana ini. padahal aku kan disini kerja, bukan gigolo atau mencari pacar.

aku lihat si cewek yang berbisik kepadaku tadi juga berbisik cewek yang ditawarkan ke aku. dia memang cantik, kulitnya putih, tidak ada bintik-bintik merah seperti yg kebanyakan ada di kulitnya bule eropa. dia kelihatan masih sangat muda tapi sorot matanya menyiratkan kalau bule ini tidak punya keraguan sedikitpun untuk menghadapi aku. ahhh!! pasti aku akan terlihat bodoh dan tolol dihadapannya.

beberapa menit kemudian, si cewek tersebut mendekat ke aku yang sedang . aku semakin salah tingkah. ahhh....apa ya yang harus aku omongkan.

"hai!! namaku sara, sara mcshane. panggil saja aku sara."

"aku suka bounty." kata si cewek bule tadi dengan suara yang lembut dan gestur tubuh yang gemulai. dari mimik wajah dan bahasa tubuhnya, dia tipe cewek yang tidak cepat marah. rambutnya yang merah memanjang sampai ke bahunya. aah....cantik sekali cewek ini, pikirku dalam hati.

"hai, panggil aku al!" jawabku singkat sambil menuangkan vodka ke gelas bundar yang mirip akuarium kecil tersebut.

"ga apa-apa kan kalau kita ngobrol sambil aku bekerja, maklum nanti kalau ngobrol saja di marahi ama pak siong, mandornya bounty ha ha ha!!" aku berusaha membuat lelucon agar suasana tidak kaku sekaligus menutupi kegugupanku.

bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar