Ayam tua
Ceritanya tentang sebuah peternakan ayam. Disana ada 25 Ayam betina dan 1 ayam jago yang umurnya sudah tua sekali. Karena merasa bahwa ayam jago yang sudah tua tadi sudah melewati masa suburnya, sipemilik peternakan memutuskan untuk membeli 1 ayam jago lagi yang masih muda. Tentu saja hal ini membuat si Ayam jago tua menjadi merasa tersaingi. Lalu terjadi percakapan seperti ini :
Si Tua : "Eh, kamu jangan serakah ya. Ayam betinanya kan ada 25. Kamu boleh ambil yang 15 sedang aku yang 10 ekor."
Si Muda: "Tidak bisa. Kamu kan sudah tua dan loyo. Pokoknya semua buat aku aja."
Si tua : "Kalau begitu mendingan kita lomba saja. Siapa yang menang boleh ambil semua ayam betina yang ada di peternakan ayam ini. Yang kalah tidak mendapat satu ekor pun."
Si Muda: "Boleh saja! Mau lomba apa ?"
Si Tua : "Lomba lari."
Si Muda: "Ok."
Si Tua : "Lombanya 100M. tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari dulu di depanmu 10 meter."
Si Muda: "Boleh." (dengan penuh keyakinan).
Kemudian lomba lari dimulai. Ayam jago tua lari dulu 10 meter baru kemudian ayam jago yang muda lari menyusul dengan kecepatan dua kali lipat. Eh, baru kurang 1 meter menyusul, si ayam jago muda ditembak langsung oleh pemilik peternakan. Apa yang di katakan pemilik peternakan tersebut?
Pemilik : "Kurang ajar. Ini ayam jago-homo ke sepuluh yang bulan ini aku beli. Sukanya kejar kejar si jago tua saja."
itulah kira-kira pertarungan para politisi di Senayan. sebenarnya yang dipertaruhkan bukanlah kepentingan rakyat melainkan hanya ditujukan untuk memenuhi kepentingan pribadi. uang, kekuasaan, jabatan dan bahkan mungkin juga perempuan seperti yang menimpa Al Amin Nasution.
celakanya, politisi muda dan yang baru pertama kali merasakan sengitnya persaingan tersebut masih terlalu naif untuk bermain kejar-kejaran. sehingga ketika para politisi tersebut ditantang oleh politisi yang sudah terlalu busuk (yang sudah lama di senayan) terbawa dalam irama permainannya. pada akhirnya mereka tidak mampu bersaing dan malah tersingkir. ada juga yang karena gagap akhirnya malah terjerembab sendiri.
lalu, pernahkah kita berfikir ayam-ayam tersebut bisa menyelesaikan permasalahan kita? haruskah kita menembak semua ayam tersebut karena sebetulnya kitalah yang memiliki kekuasaan karena mereka hanya mewakili kita.
i am doubt about that
De Lionine
lancaster
Tidak ada komentar:
Posting Komentar