Rabu, 08 September 2010

THE INDONESIAN GANGSTERS

Masyarakat Indonesia penggemar film Hollywood pasti sudah pernah menonton film ‘American Gangster.’ Film yang diangkat dari kisah nyata tersebut mengisahkan bisnis narkoba yang merajalela di Amerika pada tahun 1970an. American Gangster menampilkan sosok Richie Roberts (Russell Crowe) yang berusaha membongkar sepak terjang Frank Lucas, seorang pemimpin geng narkoba paling berpengaruh di New York. Kejahatan Frank sulit dibuktikan karena banyak polisi yang terlibat didalam bisnis haram tersebut.

Sedangkan Richie adalah seorang polisi jujur karena dia mengembalikan uang sebesar satu juta dollar yang ditemukannya di sebuah mobil. Tindakan Richie tersebut merupakan sebuah kejujuran yang langka di Amerika di era 70an. Namun kejujuran Richie ini justru menjadi bumerang bagi kariernya karena banyak polisi yang tidak menyukai dan mencurigai Richie. Namun masih ada seorang atasan Richie yang menugasinya untuk menangkap para mafia narkoba.

Setelah lima tahun bekerja, akhirnya Richie berhasil menangkap Frank. Richie kemudian membujuk Frank untuk bekerjasama membongkar mafia narkoba di New York untuk meringankan hukumannya. Akhirnya, terkuak bahwa sekitar 75 % dari polisi yang bertugas di Bagian Pengendalian Narkoba New York terlibat dalam bisnisnya Frank.

Versi Indonesia
Sengkarut permasalahan di Indonesia saat ini mempunyai cerita yang hampir sama dengan film diatas. Namun apakah ada seorang Richie yang berhasil membongkar merajalelanya para gangster di Indonesia.

American Gangster sebenarnya tidaklah berarti jika dibandingkan dengan para gangsters di Indonesia. ‘Indonesian Gangsters’ mengakibatkan penderitaan yang sangat luar biasa bagi masyarakat karena sindikat mereka menguasai berbagai lini kehidupan di Indonesia. Merekalah yang menyebabkan Indonesia terjebak dalam krisis yang masih belum tampak muaranya. Indonesian gangsters sulit diberantas karena menyelinap di berbagai institusi, tidak hanya ada di kepolisian namun juga menyelinap di berbagai institusi hukum, lembaga politik, organisasi sosial dan bahkan membaur dengan masyarakat umum.

Mereka juga menggunakan keawaman masyarakat untuk menutupi kejahatan yang selama ini mereka lakukan. Salah satu caranya adalah ‘mencitrakan’ kejahatan yang mereka lakukan sebagai ‘semangat nasionalisme’ untuk melindungi kepentingan rakyat. Yang lebih keji, Indonesian gangsters juga memanfaatkan kemiskinan masyarakat untuk meraup keuntungan pribadi dan kroni-kroninya. Mereka selalu meneriakan slogan ‘nasionalisme’ namun pada kenyataannya tidak ada satupun masyarakat yang pernah merasakan kebaikan mereka.

Indonesian gangsters tidak hanya melakukan kejahatan pidana seperti Frank Lucas melainkan juga melakukan kejahatan moral yang luar biasa. Mereka suka menjungkirbalikan fakta sehingga kebenaran menjadi suram dan keadilan sulit terwujud. Indonesian gangsters tidak segan untuk menyingkirkan orang-orang bersih seperti Richie untuk melanggengkan kejahatan mereka.

Sudah banyak orang jujur di Indonesia seperti Richie yang dipasung hak bicaranya melalui berbagai cara. Oleh karena itu masyarakat menjadi bingung untuk menentukan siapa sebenarnya yang salah dan yang benar. Kebingungan masyarakat itulah yang digunakan oleh para gangsters untuk menentukan keadilan dan kebenaran menurut versi mereka sendiri. Kejahatan yang mereka lakukan secara sangat rapi telah membentuk kebenaran di masyarakat bahwa merekalah yang seharusnya patut dibela.

Pengaruh Indonesian gangsters sangat kuat karena mereka ada dimana-mana. Selain itu, sindikat mereka juga terjalin rapi, namun bukan berdasarkan keterikatan jaringan seperti bisnis narkoba melainkan punya satu persamaan obsesi, mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan berbagai cara. Oleh karena itu, kejahatan pidana mereka juga tidak hanya sebatas menggelapkan pajak yang bernilai milyaran rupiah, melainkan juga melakukan pemerasan terselubung seperti parkir liar yang marak dimana-mana. Bahkan saking kuatnya para gangsters tersebut, masyarakat sangat permisif terhadap kejahatan yang mereka lakukan.

Indonesia Lebih Baik
Melihat banyaknya Indonesian gangsters, kejahatan yang terbongkar sampai saat ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari kejahatan para gangsters yang sesungguhnya. Dengan banyaknya perangkat negara yang telah dibentuk, sudah seharusnya pemerintah bisa membongkar sindikat para gangsters tersebut. Indonesia lebih baik dari Amerika era 70an yang hanya mempunyai perangkat dasar penegakan hukum seperti kepolisian dan pengadilan.

Namun sangat disayangkan jika pemerintah hanya fokus pada pemberantasan kejahatan pidana. Apalagi hanya sebatas kejahatan pidana berskala besar seperti penggelapan pajak. Masih banyak kejahatan berskala kecil yang terjadi secara masif di masyarakat. Kejahatan tersebut perlu diberantas karena masyarakat bisa sangat permisif terhadap kejahatan tersebut. Pada akhirnya, akan muncul sebuah ‘pembenaran’ terhadap kejahatan tersebut.

Juga disayangkan jika pemerintah hanya fokus pada pemberantasan kejahatan pidana karena masih ada kejahatan moral dari para gangsters. Dampak dari kejahatan ini bisa lebih parah karena justru kebobrokan Indonesia justru disebabkan oleh kejahatan moral yang sudah merajalela.

Akhirnya, saya berharap bahwa semangat Richie tidak ada dalam diri Sri Mulyani atau Susno Duaji karena kini mereka tidak mempunyai kekuatan sama sekali untuk menyuarakan kebenaran. Saya tidak tahu apakah kedua orang itu telah menjadi pendosa yang layak dipenjara atau diusir dari Indonesia atau justru pahlawan yang harus menegakan kebenaran di republik ini. Para gangsters telah berhasil membuat saya kebingungan menarik benang merah antara pihak yang benar dan yang salah

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum Wr Wb Saya hanya sekedar berbagi dengan sobatku yang ada di perantauan karena saya bisa merasakan seperti apa jadi TKI. dan apa yang saya sampaikan disini tidak ada unsur rekayasa bahkn saya berani sumpah saya tidak selamat tuju turunan dunia akhirat kalau saya tidak menikmati hasil dari ki Ageng. Jadi apa yang saya sampaikan disini tidak lebih dari rasa solidaritas sesama TKI. Awalnya sih saya juga tidak yakin tapi karena terdesak soal keuangan (ekonomi) akhirnya saya coba konsultasi di No beliau +62812-4576-7849 dan syukur Alhamdulillah dalam waktu singkat (3 hari) saya bisa mendapatkan uang senilai 300 juta. Untuk anda yang dalam masalah ekonomi tidak ada salahnya sekedar konsultasi dengan Ki.AGENG siapa tau bernasib mujur. Beliau bisa membantu melalui Angka Togel dan penarikan Dana Gaib

    BalasHapus