saya tidak tahu mengapa ada gerakan semacam feminisme yang mati-matian membela perempuan. juga belum bisa memahami kenapa ‘isu gender’ selalu didengung-dengungkan tidak saja oleh perempuan melainkan juga laki-laki. tidak kah mereka melihat bahwa sudah banyak pemimpin di dunia modern ini yang roboh tidak oleh tembakan meriam atau bedhil, melainkan oleh perempuan. di level lebih rendah, para tentara yang selalu siap menancapkan bayonet dan melepaskan pelurunya ke musuh pun dibuat bertekuk lutut oleh perempuan. sudah banyak kasus yang kemudian membawa tersangka ke pengadilan. bukankah ini suatu bentuk ‘tersembunyi’ kekuasaan dari perempuan???
kemudian, apa pentingnya gender dan feminisme? karena bagi saya gerakan ini justru mengindikasikan kegagapan perempuan dan pembelanya tentang ke-tak siapan mereka menguasai laki-laki? seharusnya yang perlu ditekankan adalah meningkatkan peran aktif dari perempuan di dunia nyata. dan bagi saya Kartini masih lebih bagus daripada Carol Smart dan penggila feminisme lainnya karena Kartini mengajari bagaimana perempuan bisa hidup mandiri sedangkan fenimisme dan gender cenderung mengajari perempuan untuk hanya menuntut hak.
padahal, hak bisa didapatkan dengan satu syarat…….kekuasaan. dan sudah nyata bahwa perempuan mempunyai kekuasaan sejak Adam dilahirkan di Surga.bahkan nabi pun masih menikah dg perempuan Aisyah, Yesus pun terlahir dari Si Perawan Maria, dan Sidharta Gautama terlahir dari perempuan bangsawan. dus, apakah pilihan para biksu untuk tidak menikah adalah ketakutan mereka akan pengaruh kekuasaan perempuan?? wallahu alam bis sawab karena yang bisa menjawab semua itu adalah perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar