Minggu, 06 November 2011

TUHANKU DI PURA

Bagiku... Bali tidak hanya menyimpan keindahan alam yang menakjubkan melainkan juga mempunyai misteri yang harus terungkap. Diantara selipan hotel mewah berbintang yang bertebaran di hampir semua pantai dan dataran tinggi Bali, terdapat kehidupan multikultural yang hampir luput dari perhatian para pelancong di Bali.

Saat itu, tahun 1997 merupakan masa-masa transisiku. Menjadi transisi apakah aku bisa meneruskan hidupku secara normal, bisa makan dan menghela nafas setiap hari seperti manusia lainnya. Ataukah aku akan terjebak dalam kubangan kemiskinan yang selama ini membelenggu keluargaku.

Maka aku putuskan untuk pergi ke Pulau Dewata, mengadu pada keagungan Tuhan yang hidup disana, dan juga aku yakini berkeliaran di seantero dunia. Aku yakin Tuhan tidak hidup di tempat-tempat tertentu. Dia maha mengetahui dan tidak pernah membedakan perhatiannya terhadap suatu kelompok tertentu.

Dan aku pun terdampar dengan tidak sengaja di Tanah Lot, sebuah tempat yang terkenal dengan panorama sunset nya yang indah.

Pada saat itu aku bekerja di Kakak sepupuku. dia adalah anak dari budhe ku yang sudah menetap beberapa tahun di Bali, menjadi kontraktor bangunan. Sewaktu kecil kami sering menghabiskan waktu bersama-sama, mandi di sungai, mencari tebu atau kayu bakar di hutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar