Jumat, 10 April 2015

Sekilas Ulasan All England 2015

Sudah hampir empat tahun saya tinggal di Inggris untuk kuliah dan sudah dua kali saya menonton All England edisi tahun 2014 dan tahun 2015. Ada perbedaan diantara kedua edisi tersebut khususnya bagi kontingen Indonesia. Jika di edisi 2014 Indonesia berhasil memborong dua gelar ganda putra dan ganda campuran, kali ini Indonesia hanya kebagian satu runner up ganda campuran karena Tantowi Ahmad Liliana Natsir kalah telak dari Ganda Tiongkok, Zhang Nan/Zao Yunlei. Gambar dibawah saya ambil ketika Tantowi melakukan smash kearah ganda Dernmak, Christina Pedersen/Joachim Neilsen di perempat final dimana duo Indonesia berhasil mengalahkan duo Dernmark straigt set.


Namun sebenarnya kekalahan di final tersebut tidaklah terlalu mengecewakan karena di dua edisi sebelumnya Tantowi/Liliana berhasil menekuk duo ZZ di final. Jadi jika dihitung heat to head di All England, pasangan Indonesia masih lebih bagus dari pasangan Tiongkok.

Yang agak mengecewakan tentunya ganda putra Hendra/Ahsan karena kalah dibabak kedua oleh pasangan Tiongkok Fu Haifeng/Zhang Nan sehingga mereka berdua tidak bisa mempertahankan gelar All England yang mereka raih tahun 2014.

Dibalik ketidaksuksesan tim Indonesia, ada dua atau tiga pasangan pemain Indonesia yang punya prospek menjanjikan. Yang pertama adalah Praveen Jordan/Debby Susanto yang berhasil menekuk unggulan kedua Xu Chen/Ma Jin di babak awal. Pasangan pelapis Tantowi/Liliana ini sebelumnya juga meraih perunggu Asian Games di Busan Korea. Namun sayangnya langkah pasangan muda Indonesia ini terhenti di semifinal oleh duo ZZ. Dibawah ini adalah gambar yang saya ambil ketika Praveen melakukan smash kearah pasangan Tiongkok.

Pasangan muda lainnya yang juga layak untuk diacungi jempol adalah ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Fenaldi yang bisa melangkah sampai perempat final sebelum mereka kalah dari ganda Dernmark. Selain itu juga ada Ricky Karanda/Angga Pratama yang juga menunjukan permainan menawan meskipun harus kalah dari pasangan unggulan kedua dari Dernmark Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Semoga badminton Indonesia bisa terus mengimbangi kekuatan Tiongkok sebagai barometer badminton dunia. 

London

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum Wr Wb Saya hanya sekedar berbagi dengan sobatku yang ada di perantauan karena saya bisa merasakan seperti apa jadi TKI. dan apa yang saya sampaikan disini tidak ada unsur rekayasa bahkn saya berani sumpah saya tidak selamat tuju turunan dunia akhirat kalau saya tidak menikmati hasil dari ki Ageng. Jadi apa yang saya sampaikan disini tidak lebih dari rasa solidaritas sesama TKI. Awalnya sih saya juga tidak yakin tapi karena terdesak soal keuangan (ekonomi) akhirnya saya coba konsultasi di No beliau +62812-4576-7849 dan syukur Alhamdulillah dalam waktu singkat (3 hari) saya bisa mendapatkan uang senilai 300 juta. Untuk anda yang dalam masalah ekonomi tidak ada salahnya sekedar konsultasi dengan Ki.AGENG siapa tau bernasib mujur. Beliau bisa membantu melalui Angka Togel dan penarikan Dana Gaib

    BalasHapus